Thursday 27 November 2008

innocenti launching album















Innocenti Launching Party

Tepuk tangan Untuk Masa Lalu dan Masa Depan

Innocenti yang satu ini bukan perusahaan penghasil skuter, melainkan band yang personilnya memang penggemar skuter, dan memainkan sound Mod Revival.

Lalu apa gerangan mod revival itu? Hikayat bercerita tentang sebuah zaman yang indah di Inggris pada tahun 1960-an saat band-band seperti The Who atau Small Faces, The Kinks menjadi idola anak-anak muda berdandanan rapi yang disebut Mod, yang menganggap musik band-band tersebut sebagai sesuatu yang sangat modern dan keren.

Pada tahun 1970 an, musik ‘modern’ tersebut dibangkitkan kembali oleh The Jam, Secret Affair, Purple Hearts disinilah era Revival pun terjadi. Dan bahkan sampai saat ini pun kita bisa melihat pengaruh mod dalam band-band Britpop seperti Oasis atau The Ordinary Boys.

Pada tanggal 11 Oktober di Cikago Café kemarin, tepuk tangan pun kembali membahana untuk kejayaan mod, dengan diluncurkannya album pertama Innocenti: The Journey of Mr. Who?’. Album berisi 10 lagu yang segar ini merupakan hasil kerja keras kelima personilnya selama setahun lebih.

Photobucket


Selain Innocenti, event ini juga dimeriahkan oleh Planet Bumi, Overcast, Karon N Roll, Es Coret, The Porno, Derai Maksimal serta DJ Dubsetter dan DJ Aldi. Masing-masing band dan musisi memiliki sound yang khas, hingga event ini berlangsung secara dinamis dan tidak membosankan. Sebut saja Es Coret dengan Ska nya, atau Planet Bumi dengan jangle-rock khas The Smiths.

Event ini berlangsung dari jam tujuh malam dan berakhir sekitar jam sebelas malam, ditutup dengan pesta dansa ska bersama ditemani alunan piringan hitam dari para DJ.

Tentu saja jejeran skuter seperti vespa dan lambretta yang cantik sigap memenuhi pelataran parkir Cikago Café malam itu, dan jangan heran pula bila Anda melihat banyak yang ngotot memakai jas parka khas mod di tengah udara panas Jakarta.

Kehadiran Innocenti di scene musik Indonesia mungkin menggali dari masa lalu, namun warna yang mereka sumbangkan patut disambut dengan hangat, karena ‘modern’ ternyata tidak terikat oleh masa.


(ipung nawan)

No comments: